Entah sudah berapa kali aku menikmati indahnya waduk Gajah Mungkur Wonogiri, bahkan waktu aku SMP pernah ke sana cuma naik sepeda sama teman-teman. Seakan tidak ada bosannya kalau ke sana, disamping biayanya yang murah yang pasti tempat wisata ini paling dekat dan paling rame kalau dari tempat asal Ortu ku di Weru Sukoharjo.

Waduk Gajah mungkur terletak kurang lebih 2,5 km  arah selatan kota Wonogiri. Jalan yang sedikit naik turun dan rindangnya pepohonan disekitar jalan menuju arah waduk menjadikan keindahan dan daya pikat tersendiri. Tebing-tebing yang tinggi dan hembusan angin  pengunungan menambah nilai plus tersendiri, bahkan tak heran kalau di Wonogiri sempat diadakan perlombaan Gantole .

Fasilitas yang timbul tenggelam

Ada pertanyaan yang sering terpendah saat datang kesana, karena setiap aku datang pasti ada fasilitas yang tambah dan ada yang sudah dihilangkan. Bagaikan daratan yang kadang timbul dan tenggelam menurut debit air waduk. sebagai contoh aja :

~ Dulu belum ada warung apung, trus muncul dan gencar promosi sekarang sudah tidak ada lagi.

~ Perubahan pintu masuk dan keluar yang tidak segera dibenahi, sehingga tak jarang para wisatawan salah belok waktu mau datang dan pulangnya.

Mungkin ini hanya sebagian saja dari perubahan fasilitas yang ada , tapi itu semua mungkin untuk menarik dan menyesuiakan pasar yang ada.

Pecel pincuk dan ikan bakar

Tapi yang masih ada dan menjadi ciri khas adalah ” pecel pincuk ” dan ” ikan bakar “nya. Di depan pintu masuk ke waduk berderet para penjual pecel pincuk dengan sayuran yang hijau-hijau mengundang selera, belum lagi bau ikan bakar yang menyengat hidung membuat nafsu makan bertambah. Dengan harga yang terjangkau kita bisa menikmatinya sambil lesehan di tikar yang kita sewa.

Lihat karamba

Tak kalah menariknya fasilitas yang ada di waduk Gajah Mungkur ini adalah tersedianya perahu yang bisa disewa oleh para pengunjung. Kalau mau pilih para pengunjung bisa mencanter/mensewa satu kapal dengan harga sekitar Rp. 80.000,- s/d Rp. 100.000,-. Atau kalau mau irit bisa ikut perahu rombongan dengan harga Rp. 6.000,- per orang.

Dengan perahu tersebut biasanya pengunjung diputarkan ke daerah sekitar karamba yang ada ditengah waduk. Para pengunjung bisa melihat para petani karamba yang sedang memanen hasil karambanya ( tentu saja kalau waktu panen ), tapi paling tidak pengunjung bisa melihat ikan yang sedang dikasih makan atau ikan yang sering muncul disekitar keramba.

Naik Gajah

Satu Lagi yang mungkin menjadi pertimbangan bagi para pengunjung untuk mendatangi waduk Gajah Mungkur adalah tersedianya satu atau dua ekor Gajah yang bisa dinaiki. Dengan membayar Rp. 3000,- per orang para pengunjung bisa naik gajah dengan jarak tertentu. Fasilitas ini tentu saja sangat disukai anak-anak selain bermain di arena bermain dan melihat koleksi satwa di waduk yang semakin menyusut saja koleksinya. Bahkan disini para pengunjung bisa fhoto langsung jadi untuk mengabadikan kenangan tersebut.

Semoga saja fasilitas ini semakin tahun semakin lebih baik saja karena waduk Gajah Mungkur merupakan salah satu obyek wisata yang merakyat sesuai dengan fungsinya waduk sebagai pembangkit listrik dan irigasi untuk kepentingan rakyat. Semoga saja ya…