Berangkat kerja sering kali terasa bosan bila kita hanya memakai kendaraan itu-itu saja. Semisal kita biasa bawa mobil sendiri , lama kelamaan kita juga akan merasa bosan dengan rutinitas ini. Begitu juga bila kita biasa naik Angkot suatu saat akan mengalami hal serupa.

Demikian juga dengan diriku, setelah merayu istriku akhirnya , rayuanku berhasil

dan dengan suksesnya aku bisa naik motor kesayangan istrku untuk beberapa hari.

Pikirku ” mumpung Ahnaf luburan sekolah, aku pake motor aja nih, karena udah lama tak kerja pake motor dan yang lebih seru lagi… irit di ongkos…

Padahal biasanya motor itu selalu menemani istriku disat aku tidak bersamanya…  , baik untuk belanja, ngater anak sekolah atau sekedar  kerumah temennya.

Tak lupa aku siapkan kaos tangan yang sudah rindu dengan jemariku...   

plus penutup muka gokilku….yg temen2 bilang kayak BH SEPARO….  :roll: :lol:

Dan yang tak kalah penting adalah Helm kusam kesayanganku yang sudah dengan setia menemani aku disaat aku pake motor, walau jelek tetep aku masih aku pake.. ( maklum punyannya cuma itu.. :lol: )

Alhamdulillah….

Rindu kerja naik motor, akhirnya bisa terobati hingga beberapa hari….  

Dan sedikit info :

Ketika keluar rumah, hendaklah setiap muslim merutinkan dzikir: Bismillahi tawakkaltu ‘alallah laa hawla wa laa quwwata illa billah (Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya).

Dari Anas bin Malik , Nabi bersabda,

إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ قَالَ « يُقَالُ حِينَئِذٍ هُدِيتَ وَكُفِيتَ وَوُقِيتَ فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانٌ آخَرُ كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِىَ وَكُفِىَ وَوُقِىَ ».

“Jika seseorang keluar rumah, lalu dia mengucapkan “Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, laa hawla wa laa quwwata illa billah (Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya), maka dikatakan ketika itu: “Engkau akan diberi petunjuk, dicukupkan dan dijaga”. Setan pun akan menyingkir darinya. Setan yang lain akan mengatakan: “Bagaimana mungkin engkau bisa mengganggu seseorang yang telah mendapatkan petunjuk, kecukupan dan penjagaan?!” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)